Wednesday, June 21, 2006

aku ingin menangis

waktu kau kabarkan 'aku sudah bertunangan, sayang...'
aku justru terkekeh
'aku juga sudah', selorohku
bukankan kau memang sudah bertunangan? denganku kan?
aku masih terkekeh waktu kau menambahkan,
'pernikahannya di bulan Syawal, setelah lebaran, supaya semua teman bisa datang'
senyumku makin lebar
'setuju', ujarku
apalagi yang paling membahagiakan, selain menikah dengan disaksikan teman-teman,
apalagi kalau mantan pacarku juga datang, rasain dia!
'setelah itu kami akan bulan madu ke Bali, saat pergantian tahun'
senyumku lenyap
'kami' tercetus dengan nada tanya dari mulutku
kenapa - kami, bukan...-kita?
'iya, kami, berdua saja'
DUARRR! DUGG!
aku kembali ke alam nyata
telepon masih menempel ditelingaku dengan suaramu diujung sana
tiba-tiba aku ingin menangis,
'ha-ha, betul juga, kamu kan belum puas berdua saja dengan dia'
'iya, kami pacaran baru 2 bulan ini, jadi pacarannya dilanjutkan setelah menikah nanti'
dua bulan,
enam belas tahun,
apa bedanya?
bahkan setelah mengucap 'sampai jumpa'
aku masih termangu disini
takjub, karena aku tidak juga bisa menangis, meskipun seribu kali aku ingin
aku ingin menangis

Bintaro, middle March 2006