Friday, January 11, 2008

Menata (menjaga) Hati

Kenapa terasa keruh? Kenapa terasa ada yang mencubit - jauh didalam dada ini?
Menggelisah bagai angin yang tak tentu arah
Terserak seperti ombak -
hihi..nggak nahan - lagi ngga bisa puitis,
baru dapet obat tadi pagi, uhm..uhmm... manis..,
Sepertinya sudah waktunya menata hati,
Bukan hanya hatiku, tapi hatimu, hatinya, hati mereka
Hati orang-orang disekitarku yang pernah bahkan sering sekali aku porak porandakan
Maaf ya ..., aku tidak pandai mengucapkan kata maaf - sama seperti aku tak pandai berkata terimakasih
Apalagi harus berkata sayang..., cinta..., say...,, ah latah - tunjukkan saja, apa susahnya
Disitulah kusakiti hati-hati yang sekian banyak itu
Janji deh, memang bukan dalam seketika - tapi aku akan belajar untuk menjaga hati kalian
Belajar berkata sayang, cinta... tentu saja asli, murni, tulus dari dalam hati
Kalau tidak dari hati.., hmm...jangan harap, mulutku akan terkunci rapat - bahkan hanya untuk berkata 'suka'
Tapi lebih dahulu aku akan menata hatiku, tak apakan?
Setelah itu akan kujaga, supaya aku punya cukup hati untuk menjaga hati kalian juga..


my desk, January 2008
...andai akhirnya kau tak juga kembali
aku tetap sendiri, menjaga hati...




Tuesday, January 01, 2008

menoleh, sekali lagi, beberapa kali lagi


'kenapa diam?'

'uhmmm..aku bingung..'

'tentang?'

'tahun lalu..'

'baru semalam kau lewatkan bukan?'

'yah...'

'apa yang kau bingungkan?'

'rasanya banyak yang belum terselesaikan....., ups...maaf, aku salah..., mana bisa selesai ya, kalau selesai, hidupku juga selesai dong ya,'

'ahhaahaaa....'

'maksudku, apa nggak bisa ya, hitungan tahun berganti, berganti pula apa-apa yang harus kita hadapi?'

'ehemm..., itupun juga salah, dua puluh sembilankali kau menghitung tahun berganti, mana mungkin kau punya dua puluh sembilan pula kehidupan yang harus kamu jalani?'

'masalahnya..., apa ya yang sudah aku capai di tahun lalu.., hingga semalam tadi? nggak ada..., tahun ini pun soal yang harus aku hadapi masih saja sama. Pekerjaan yang itu-itu saja, financial yang begitu-begitu saja, kekasih yang begini-begini saja, huff....'

'istighfar sayang..., Tuhan Maha Mendengar..., dikupingku saja kedengarannya kau sedang mengeluh, ditelingaNya...kau macam manusia yang tak bisa bersyukur....'

'Astaghfirullah....'

'Nah, kau mulailah melihat kebelakang memakai kacamata plus, jangan melulu memakai kacamata minus, lihat apa yang sudah kau lakukan..., banyak juga kan yang sudah kamu capai?'

(termangu...menghitung-hitung kebelakang waktu yang sudah terlewati sepanjang ingatan)

'paling tidak..., kau sudah membahagiakan orang-orang yang mengenalmu, membahagiakan aku..'

(senyum terkembang...lengan meraih)

'apa-apa yang belum selesai menurut kau tadi, jadikan titik awal untuk langkah kau ditahun ini...'

'jangan lagi menengok masa lalu?'

(cup, kecupan kecil melintas didahi)

'tidak, kau salah, untuk kau belajar...tak mengapa menoleh sekali ke masalalu, beberapa kalipun boleh.., asalkan untuk menjadi pedoman untuk berjalan maju dan bukan membuatmu melangkah mundur....'


Bintaro, 1 Januari 2oo8