Friday, May 24, 2013

Ibu-ibu Doyan Nulis? Waaaa….., saya bangettt….!!!



Oktober 2011

Saya lupa pada majalah wanita apa tepatnya yang memperkenalkan saya pada IIDN.  Minat saya pada dunia tulis menulis yang kemudian menghentikan tangan saya untuk membolak-balik halaman majalah mengenai serba-serbi pengantin tersebut.  Mata saya menangkap beberapa kata pada deretan panjang judul suatu artikel : Ibu-ibu Doyan Nulis.  Apa ini?  Saya seorang ibu, dan hobi menulis.  Saya harus tuntas dan baik-baik membaca artikel ini, sebelum mbak salon muslimah ini selesai meng-creambath rambut saya.  Ya, yang saya ingat, saya membaca majalah itu di sebuah salon, salah satu tempat yang paling jarang saya datangi.  Dari situlah awalnya saya merasa berjodoh dengan IIDN.
Logo Unik Komunitas IIDN

 Dari artikel itu juga pertama kalinya saya mengenal sosok Indari Mastuti, founder dari komunitas ibu-ibu doyan nulis ini.  Cerita bahwa beliau keluar dari pekerjaan kantoran, lalu menekuni dunia kepenulisan saja sudah membuat saya exciting.  Karena seketika saya merasa seperti : Nah, ini dia, cita-cita saya banget...!  Apalagi kemudian ibu yang selalu tampil dengan busana muslimah yang modis ini mendirikan komunitas IIDN dan agensi naskah Indscript Creative.  Luar biasa! Maka langkah pertama saya adalah search nama Indari Mastuti di facebook. 
Indari Mastuti, Direktur Indscript Creative, Founder Komunitas IIDN
 

Yes!  Tak lama saya sudah bergabung dengan grup yang luar biasa ini.  Takjub betul ketika masuk saya menjumpai kelas-kelas online dengan topik dan materi yang sangat menarik dan bermanfaat.  Ada kelas CurNyol (Curhat Konyol), penulisan script (naskah film cerita), nulis di Blog, kelas Non Fiksi, bahkan ada kelas Fotografi!  Beruntung sekali menemukan grup yang membuat hari-hari saya semakin sibuk dengan fesbuk.  Tentu saja sibuk yang bermanfaat, bukan sekedar sibuk menulis status atau komen sana komen sini.  Kali ini komen-komennya berupa diskusi yang jarang saya ikuti secara aktif karena bagaimanapun urusan rumah dan anak adalah nomor satu, namun dapat saya baca di lain waktu.  Cara belajar yang sangat fleksibel bukan?

Lalu, ngapain aja saya di dalam grup ini?  Berhubung saya haus tantangan untuk menulis dan menghasilkan buku, maka saya rajin memperhatikan postingan dari markom IIDN, ibu Lygia Nostalina.  Dari ibu super dinamis yang lebih dikenal sebagai Lygia Pecanduhujan inilah biasanya postingan mengenai info audisi penulisan buku berasal.  Sekali pernah kisah mini saya ikut terpilih untuk tayang di bukunya : Hot Chocolate for Broken Heart.  Tapi sempat juga gagal dalam audisi beberapa proyek Storycake.
Lygia Pecanduhujan, Sang Markom Komunitas IIDN


Begitulah memang yang terjadi dalam proses belajar bukan?  Patah semangat sepertinya bukan karakter dari anggota IIDN yang keren ini.  Apalagi ibu Indari Mastuti, teh Lygia Pecanduhujan dan anggota-anggota yang lainpun tak pernah berhenti memberikan semangat untuk terus menulis dan nggak pelit dengan ilmu yang tidak pernah putus mereka bagi.


Mei 2013

Hampir 2 tahun sudah saya bergabung dengan IIDN dan dalam rentang waktu selama itu tidak sedikit yang saya peroleh, terutama ilmu dan kawan-kawan baru.  Terimakasih IIDN, usia 3 tahun layaknya balita yang sedang bertumbuh.  Semoga semakin aktif dan meluas kiprahnya untuk memberdayakan dan mengembangkan eksistensi wanita-wanita Indonesia melalui menulis.


Selamat ulang tahun IIDN…!!!  Selamat juga untuk kita, saya dan teman-teman member IIDN semuanya.  Teruslah  belajar, berbagi dan berkarya bersama IIDN.  Hidup ibu-ibu Indonesia…!!!

(Jogja, 24 Mei 2013)


Wednesday, May 15, 2013

Menghayati Cinta dan Kebahagiaan Melalui Meditasi

Cinta dan kebahagiaan. Siapa pun pasti merindukan saat-saat dicintai dan berbahagia dalam kehidupan ini. Namun, sangat disayangkan, semakin banyak orang yang kesulitan merasakan keberadaan cinta dan kebahagiaan tersebut dalam hidup mereka. Tuntutan hidup yang tinggi, kesibukan yang seolah tanpa jeda, jalanan macet, keluarga, dan lingkungan yang tidak mendukung. Semua itu membuat pikiran dan hati menjadi pengap dan pepat, tak ubahnya seperti rumah tanpa jendela.

Namun demikian, bukan berarti kondisi tersebut tidak dapat diatasi. Adjie Silarus, Meditator yang mengkhususkan diri pada teknik meditasi Sejenak Hening ini, mengatakan, “Kita sebenarnya bisa menghapus beban tersebut, dengan cara mengakui dan menerima bahwa hati dan pikiran kita memang sedang dalam keadaan kalut.”
Menerima keadaan diri apa adanya, adalah jendela pertama untuk membantu mengalirkan kelegaan pada diri sendiri. Sebab, jika seseorang mengingkari kenyataan tersebut dan berusaha menekannya dalam-dalam, maka yang terjadi justru sebaliknya. Stres, ketidakbahagiaan, atau rasa sakit yang akan muncul ke permukaan.

“Stres, merasa kehilangan cinta, dan tidak mampu merasakan kebahagiaan, sebenarnya adalah sinyal dari tubuh untuk memberitahu kita, bahwa ada hal yang perlu kita bersihkan. Bisa dari pikiran, bisa pula dari hati. Karena itu, dengarkanlah sinyal tersebut. Sisihkan waktu untuk sejenak memberi kesempatan pada diri sendiri guna menerima segala kabar yang disampaikan oleh tubuh kita,” ujar Adjie.

Penerimaan terhadap setiap hal, baik ataupun buruk, adalah kunci untuk kembali mendapatkan kebahagiaan dan cinta yang didambakan. Menurut Adjie, pada saat seseorang sudah mampu menerima apapun yang dia alami dalam hidup, maka pikiran dan hatinya akan tergerak untuk mencari jalan keluar. Ibarat sebuah bendungan yang tersumbat, ketika penghambatnya disingkirkan, maka air akan kembali mengalir dengan lancar.

“Kita tidak memerlukan waktu terlalu lama untuk mengembalikan kesadaran terhadap makna penerimaan diri. Cukup sisihkan waktu barang satu menit, atur posisi duduk Anda, tegakkan posisi punggung, dan mulailah mengatur pernapasan. Lepaskan keinginan untuk melawan, dan biarkan tubuh serta pikiran Anda rileks sejenak. Inilah yang disebut Meditasi, yakni sebuah cara untuk membantu kita menyadari dan menerima diri sendiri apa adanya,” ujar Adjie.

Teknik meditasi secara ilmiah terbukti membantu meningkatkan aktivitas otak yang mengarah pada munculnya perasaan sayang dan kesadaran diri, serta mengurangi laju aktivitas bagian otak yang berhubungan dengan munculnya rasa stres; seperti yang dilansir oleh tim peneliti dari Massachussets General Hospital. Sebanyak 16 partisipan diminta melakukan meditasi selama delapan minggu, dan kemudian direkam aktivitas otaknya.

“Meditasi sudah digunakan orang sejak lama untuk membantu menyeimbangkan diri. Namun kemudian banyak yang salah kaprah, mengira bahwa ini hanya khusus untuk agama tertentu. Padahal sebenarnya tidak demikian. Meditasi bisa dipelajari dan dilakukan oleh siapapun,” ujar Adjie Silarus.

Personal Branding Agency, Indscript Creative Manajemen Adjie Silarus, 268ED6C1

Media Digital dan Improvisasi Pendidikan di Indonesia

Pernahkah terbayang dalam benak, jika suatu saat penggunaan media digital dalam proses belajar-mengajar, berkembang lebih jauh daripada sekedar sebagai alat bantu mengajar? Media digital memiliki kelenturan nyaris tak terbatas. Penggunaannya bisa dirancang sedemikian rupa sesuai dengan tujuan serta kreativitas pemakainya. Untuk dunia pendidikan, media seperti ini adalah aset yang sangat berharga. Terutama karena pendidikan ditujukan untuk menghasilkan SDM berkualitas.

Menurut Razi Thalib, CEO dari Bridges & Balloons Digital Agency, pendidikan adalah salah satu kunci untuk menghasilkan sebuah masyarakat yang memiliki standar tinggi dalam suatu pencapaian. “Masyarakat seperti itu yang akan membentuk kultur baru yang lebih sophisticated. Sebuah kultur yang menghendaki kualitas terbaik dalam segala hal; baik itu dalam hal bisnis, pemerintahan, maupun penyediaan layanan masyarakat,” ujarnya.
Pria kelahiran tahun 1980 ini mengatakan lebih lanjut, bahwa media digital dapat dikembangkan menjadi sarana untuk mempermudah manajemen sekolah. Misalnya, sekolah dapat merancang sistem digital yang memungkinkan siswa dan guru mengisi buku absen secara online; yang digabung dengan sistem pengecekan, agar orangtua bisa tahu apakah anaknya bolos atau tidak. Atau misalnya, sekolah menyediakan sistem akses yang membuat siswa dan orangtua bisa mendapatkan catatan rapor dan aktifivas mereka setiap saat tanpa harus datang ke sekolah dan menjalani prosedur rumit.

“Itu akan menghemat banyak waktu serta praktis dalam hal manajemennya. Juga memudahkan pihak sekolah maupun orangtua untuk segera mengambil langkah jika menemukan ada kecenderungan prestasi siswa menurun, atau ada masalah lain yang mengganggu interaksi mereka di sekolah,” ungkap Razi, yang menjadikan utak-atik media digital sebagai salah satu hal yang sangat digemarinya.

Sekolah juga dapat mengembangkan media digital sebagai sarana menumbuhkan sikap kritis serta memperluas akses informasi dan ilmu pengetahuan bagi siswanya. “Sekarang ini, hampir setiap siswa boleh dibilang dapat menggunakan internet. Namun apakah itu sudah dibarengi dengan tumbuhnya sikap kritis atau pengetahuan tentang bagaimana mengolah informasi? Saya yakin belum sepenuhnya ke arah situ,” ujar Razi lagi.

Para birokrat, guru, dan orangtua perlu mulai memberi ruang yang cukup bagi siswa. Sebab selama ini, ada kecenderungan para pengambil kebijakan dan pelaksana masih berusaha mempertahankan status quo; dengan menghambat akses informasi atau mengangkat orang-orang yang kualifikasinya dipertanyakan. Juga masih lazim terjadi, mereka tidak memperkenankan adanya kritik yang muncul dari siswa dan menutup pintu dialog. Padahal justru kedua hal itu sangat penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

“Mau tidak mau, dengan berkembangnya dunia digital serta kemudahan akses internet, siswa akan mendapatkan apapun yang mereka mau; termasuk jenis informasi yang destruktif. Jadi, mereka perlu mendapat input tentang itu dari pihak sekolah dan orangtua. Bukalah kesempatan seluasnya bagi siswa untuk bertanya, mencoba, dan mengembangkan kemampuan nalarnya. Jelaskan dengan logika dan standar moral secara umum; serta hindari reaksi yang dogmatis, seperti melarang tanpa penjelasan tuntas. Gunakan media digital untuk mempermudah proses belajar-mengajar, dan membantu siswa mendapatkan informasi yang relevan serta melakukan riset untuk tugas sekolah mereka,” ujar Razi.

Mengapa Indonesia Harus Peduli Media Digital?

Indonesia termasuk negara dengan pengguna media digital yang cukup signifikan. Sebut saja dari segi jumlah pengguna media sosial seperti Facebook dan Twitter. Menurut SocialBakers, situs yang mengkhususkan diri untuk soal statistik media sosial, Indonesia menempati peringkat ke-4 di dunia, dengan prosentase pengguna aktif mencapai hampir 20 persen dari total populasi. Sedangkan untuk jumlah pengguna Twitter, Forbes (The World’s Most Active Twitter City? You Won’t Guess It, 30/12/2012) sudah menobatkan Jakarta dan Bandung sebagai kota dengan pengguna Twitter terbesar nomor satu dan enam di dunia.

Semua itu dimungkinkan berkat kemudahan akses internet dan teknologi digital lainnya, serta karakter masyarakat Indonesia yang cenderung sosial dan komunal. Dan dengan angka pengguna sarana digital sebesar itu, seharusnya perkembangan media digital di negara ini melesat cepat. Namun kenyataannya, media digital belum banyak dimanfaatkan untuk keperluan di luar ajang sosialisasi. Lembaga-lembaga penyedia layanan masyarakat, pendidikan, industri, dan bisnis, hampir bisa dibilang semuanya belum melek media digital.

“Salah satu penyebab utamanya adalah cara berpikir masyarakat yang belum banyak beranjak dari segi fungsi. Mereka lebih sering berpikir untuk sekadar menggunakan, meniru, atau mengikuti tren, tanpa mengeksplorasi penggunaan media digital lebih jauh,” ujar Razi Thalib, CEO Bridges and Balloons Digital Agency ini.

Menurut Razi, media digital seharusnya sudah difungsikan lebih jauh, misalnya untuk menyebarkan konten yang menjalin loyalitas, menghemat waktu, dan memberikan solusi untuk keperluan sehari-hari. “Sayang sekali jika kita hanya berhenti sekedar sebagai konsumen, tanpa memanfaatkan akses dan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi digital untuk berkarya. Padahal potensi yang dimiliki negara ini sangat besar,” urai Razi lagi.

Penggunaan media digital oleh para pelaku bisnis saat ini kebanyakan hanya berhenti pada target sekadar untuk meraup jumlah pengunjung sebanyak mungkin. Jarang ada pemikiran lebih jauh, misalnya menggunakan desain dan konsep interaksi untuk mengubah pengunjung menjadi pembeli setia.
“Misalnya Anda punya produk berupa cokelat. Yang layak Anda lakukan selain menjualnya, adalah mengedukasi konsumen tentang produk itu. Bagaimana mengenali cokelat berkualitas tinggi, dari penampilan, aroma, dan rasanya. Lalu informasikan tentang konsep Fair-Trade, di mana para petani bisa menjual hasil kebun cokelat mereka dengan harga layak dan tidak dipermainkan oleh pasar. Ciptakan sebuah kesadaran, bahwa ada sisi lain dari bisnis Anda yang menyentuh aspek kemanusiaan atau lingkungan. Juga gambarkan mengapa sangat penting bagi konsumen untuk mendukung perusahaan yang memiliki idealisme, dan tidak semata-mata berbisnis,” ujar Razi.

Menurut Razi Thalib, kini sudah saatnya para pengguna media digital di Indonesia mengoptimalkan teknologi ini dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak lagi sekadar sebagai pemakai, namun juga menggunakannya sebagai media untuk mengedukasi masyarakat, merubah cara berpikir, memberikan solusi, serta mendorong mereka ke arah perubahan yang lebih baik.

Cerdas yang Menular

Di dunia ini, kita mengenal adanya manusia yang cerdas. Juga, ada manusia yang dianggap tidak memiliki pemikiran yang cerdas atau lambat berpikir. Jumlah manusia yang memiliki pemikiran yang cerdas dapat dikatakan cukup banyak, tetapi sangat jarang sekali orang membahas tentang cerdas yang menular.

“Kita sangat jarang atau bahkan dapat dikatakan tidak pernah mendengar ada kecerdasan yang mampu menular ke orang lain. Hal yang paling sering kita dengar adalah penyakit yang menular atau rasa emosional yang dapat menular ke orang lain,” ujar Ermalen Dewita, motivator pemberdayaan diri yang aktif memberikan pelatihan pengembangan diri ini.

Ternyata, dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan, bahwa kepintaran atau kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang bisa ditularkan kepada orang lain. Penelitian ini bukan omong kosong belaka, tetapi dilakukan dengan pengujian terhadap sampel yang didapatkan dari lingkungan akademik. Sampel yang digunakan dalam pengamatan ini, berasal dari para siswa yang berada di wilayah tersebut. Dari hasil penelitian, diperoleh sebuah kejutan yang sungguh spesial. Ternyata, kecerdasan bisa menular atau bisa disebut cerdas yang menular.

Seorang anak memiliki peringkat ke-100 di sekolah kemudian berteman dengan anak yang memiliki peringkat ke-50. Dari pertemanan tersebut, anak dengan peringkat ke-100 mengalami kenaikkan peringkat hingga 10-15 peringkat. Melalui fakta ini, bisa diambil kesimpulan bahwa kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang bisa ditularkan. Memiliki lingkungan yang baik akan mampu membuat orang lain menjadi baik pula. Hal tersebut dibuktikan oleh anak dengan peringkat ke-100 yang mengalami kenaikan peringkat, dikarenakan berteman dengan anak yang lebih pintar.

Dewi, panggilan akrab Ermalen Dewita, mengatakan, “Kualitas diri seseorang dapat dilihat dari lingkungan dan teman-teman yang sering diakrabinya. Semakin tinggi tingkat kecerdasan teman yang diakrabi, akan semakin besar peluang bagi diri kita untuk menjadi lebih pintar. Sebaliknya, bagi mereka yang pintar, tidak akan bertambah bodoh. Karena, tidak ada yang dapat membuktikan, seorang guru akan menjadi bodoh ketika mengajarkan ilmu yang dimiliki kepada muridnya. Malah, guru menjadi lebih pintar karena banyaknya pertanyaan dan masalah yang ditemukan”

Dengan demikian, kita sekarang tahu bahwa cerdas yang menular ada. Mulai sekarang, silakan mencari teman yang pintar atau cerdas agar kita menjadi cerdas pula.

Make Over Yourself with Ermalen Dewita

Ermalen Dewita, atau biasa dipanggil Dewi, adalah seorang Motivator Pemberdayaan Diri. Ia aktif memberikan pelatihan pengembangan diri, baik bagi instansi, perusahaan, maupun untuk umum. Pelatihan ini bertujuan untuk memandu seseorang menggali potensi dirinya menjadi diri yang sesungguhnya, sehingga dapat menjadi yang terbaik dalam setiap bidang kehidupannya. Dalam pelatihan yang mengusung nama Make Over Yourself with Ermalen Dewita ini, setiap peserta akan dipandu untuk menggali Power dari Mind (pikiran), Body (tubuh), dan Soul (jiwa). Ketiganya adalah unsur penting yang tak terpisahkan dalam diri seseorang.

“Pikiran adalah lentera jiwa. Benahilah pikiran untuk menerangi jiwa Anda. Anda dapat memulai dengan mengarahkannya ke arah yang jelas. Dengan demikian, kita dapat membedakan mana pilihan yang sesuai atau tidak dengan kita, sehingga kita dapat menentukan langkah terbaik dalam jalani hidup. Sedangkan jiwa adalah energi dalam diri. Bila diibaratkan kendaraan, jiwa adalah mesin  dan tubuh adalah casing-nya. Seringkali keberadaan jiwa tidak disadari. Dengan menggali kekuatan jiwa atau soul power, kita dapat mengakses kekuatan energi tersebut dan menggunakannya untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Tubuh ibarat istana bagi jiwa dan pikiran, yang perlu dirawat dan dilatih agar dapat berfungsi selaras dalam diri kita,” ujar Dewi.

Melalui pelatihan Make Over Yourself with Ermalen Dewita, Dewi mengajak para peserta meningkatkan kesadaran diri sebagai ciptaan Tuhan, mengenali potensi terbaik dari dalam diri, menerima keadaan diri dengan segala kekurangan dan kelebihannya, membuat goal setting sesuai passion, meningkatkan power dari dalam diri, memperkuat perasaan syukur, ikhlas dan bahagia. Dalam pelatihan tersebut, Ermalen Dewita  juga memberikan teknik mengakses pikiran bawah sadar dan teknik penyembuhan (healing) sebagai media alternatif untuk mencari pemecahan masalah atau menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.

“Dengan mengikuti pelatihan ini, Anda dapat belajar memahami diri sendiri, dan menjadi pribadi yang lebih baik. Anda akan menyadari bahwa sebenarnya Anda mampu melakukan banyak hal, yang sebelumnya tidak pernah Anda bayangkan. Motivasi dan kepercayaan diri Anda akan tumbuh dan menguat, seiring dengan pemahaman diri yang semakin baik. Inilah yang dimaksud dengan Make Over, yakni sebuah perubahan yang menyeluruh terhadap diri dan pribadi,” ujarnya.

Ermalen Dewita dapat dihubungi melalui emailnya di ermalendewita@gmail.com, fans Page Facebook Ermalen Dewita Full atau melalui twitter @ErmalenDewita. Dewi membuka kesempatan bagi siapa saja yang menginginkan informasi lebih jauh tentang pelatihan Motivasi Diri, atau melakukan perombakan positif terhadap diri melalui pelatihan Make Over Yourself with Ermalen Dewita.
Pin BB : 289875C1 HP : 0811-9626-57 Fans page fb : Ermalen Dewita Full Twitter : @ErmalenDewita

Peran Konsultan Marketing bagi Kesuksesan Sebuah Bisnis

Jika Anda berniat menjadi seorang pebisnis, jadilah seorang pebisnis yang sejati. Itulah yang disarankan oleh konsultan marketing perempuan yang namanya semakin dikenal oleh media massa, yakni Veronica Ratna Ningrum. Menurutnya, menjalankan sebuah bisnis tentunya harus disertai dengan banyak pertimbangan dan perencanaan langkah yang pasti dan tepat. Karena hal ini akan menentukan keberhasilan dari bisnis yang dijalankan.

“Menjalankan bisnis tidak semata-mata hanya seperti pedagang, yang memproduksi produk dan menjualnya kepada konsumen. Dalam banyak hal, produsen atau pebisnis membutuhkan campur tangan seorang konsultan untuk membuat produknya disukai oleh konsumen dan laku di pasaran,” ujar Veronica.

Sosok seorang konsultan marketing memang lebih banyak berada di balik layar, namun perannya sangat penting dalam menentukan sukses tidaknya sebuah bisnis. Konsultanlah yang mengarahkan pihak produsen untuk melakukan sejumlah langkah yang berkaitan dengan proses produksi barang hingga strategi penjualan. Pada tahap awal produksi barang, konsultan bertindak sebagai pengarah saat menentukan bentuk dan kemasan barang yang diproduksi. Ia akan memberi masukan tentang apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, tipe konsumen, serta segmen pasar berdasarkan hasil riset dan observasi.

Selanjutnya, pada tahap pemasaran, konsultan akan mendampingi sang produsen atau pemilik bisnis untuk menentukan strategi pemasaran barang. Menentukan strategi pemasaran sangat diperlukan, sebab tanpa itu, produsen akan mengalami hambatan dalam menjual barangnya sekalipun kualitasnya bagus. Konsultan akan mempelajari apa saja celah dan ide yang bisa dimanfaatkan untuk membuat produk tersebut dapat laku keras di pasaran serta tampil sebagai trend. Dan selanjutnya, ia akan merancang strategi pemasaran yang paling tepat.

Seorang konsultan marketing tidak hanya bertindak sebagai pendamping bagi kliennya. Ia juga menjadi sumber ide tentang bagaimana sebuah bisnis harus dijalankan, produk apa yang dapat dikembangkan lebih lanjut, bagaimana memangkas biaya yang tidak perlu, serta bagaimana membuat konsumen merasa lekat dan loyal terhadap sebuah produk. “Banyak keuntungan yang bisa diperoleh jika seorang pemilik bisnis memanfaatkan jasa Konsultan Marketing. Mereka tidak perlu harus memikirkan segalanya sendiri, karena ada konsultan yang dapat berperan sebagai partner guna mengembangkan bisnisnya,” ujar Veronica.

Sebagai seorang Konsultan Marketing, Veronica menyadari bahwa perannya sangat vital bagi kesuksesan bisnis kliennya. Untuk itu, dia selalu menyediakan waktu untuk memperdalam ilmu dalam hal Marketing dan Bisnis. Baginya, itu penting dilakukan oleh setiap konsultan, karena dunia marketing sangat dinamis dan sarat perubahan. “Tanpa mengasah ilmu, kita akan tertinggal jauh. Dan lagipula, seorang konsultan yang baik tentu akan senantiasa berusaha memberikan yang terbaik pula pada kliennya. Seorang konsultan yang haus ilmu dan selalu berinovasi, adalah asset besar bagi kesuksesan sebuah bisnis,” ujar perempuan muda yang sudah menangani program marketing dari beberapa lembaga perbankan ternama di Indonesia ini.

Siapa Pelanggan Utama Anda?

Memahami karakteristik pelanggan utama adalah salah satu syarat kesuksesan sebuah bisnis. Demikian yang dikatakan oleh Veronica Ratna Ningrum. Veronica adalah seorang WomanMarketer yang telah sukses menangani berbagai program marketing bagi sejumlah lembaga perbankan, baik bank nasional maupun bank asing.
Veronica yang juga CEO dari PT Masterindo Multiguna yang bergerak di bidang konsultan marketing ini, mengatakan lebih lanjut, “Memahami karakteristik pelanggan ini sangat penting, sebab tanpa itu, kita tidak mungkin dapat menentukan strategi marketing dan memberikan layanan terbaik bagi mereka.”
Menurut Veronica, ada sejumlah karakteristik pelanggan utama yang perlu diketahui oleh setiap pelaku bisnis, yakni:
  • Informasi dasar tentang pelanggan: siapa mereka, kisaran usia, kisaran penghasilan, lokasi tempat tinggal, atau lokasi bisnisnya. Milikilah database pelanggan yang tersistem dengan rapi, yang berisi semua informasi dasar tersebut beserta alamat kontak mereka. Kontak mereka dibutuhkan untuk tetap dapat berinteraksi dengan baik dan memberikan informasi terkini tentang sesuatu yang baru dari perusahaan Anda.
  • Bidang atau bisnis yang mereka jalankan, termasuk siapa saja klien mereka, dan bagaimana mereka menjalankan bisnis tersebut. Dengan demikian, Anda akan tahu layanan jasa atau produk seperti apa yang tepat bagi mereka.
  • Hal-hal yang mereka sukai. Masing-masing pelanggan memiliki kesukaan atau hobi yang unik. Jika kita memahami apa yang mereka sukai, akan mudah untuk merancang program rewards atau program marketing lainnya guna membentuk loyalitas pelanggan.
  • Problem yang mereka hadapi. Setiap pebisnis, termasuk kita, tidak semata-mata menawarkan sebuah produk atau jasa kepada konsumen. Namun kita juga menawarkan solusi bagi problem yang dihadapi pelanggan. Dengan memahami problem mereka, kita dapat merancang program maupun produk yang lebih tepat.
Bagi Veronica, memahami siapa pelanggan utama bisnisnya, adalah bagian yang tak terpisahkan dari prinsip menjadikan konsumen sebagai raja. Lulusan Universitas Kristen Indonesia (UKI) jurusan Manajemen yang meneruskan ilmu hingga ke Illinois-AS ini, senantiasa menekankan perlunya memperhatikan kebutuhan konsumen dan memberikan layanan terbaik. “Sebab sukses tidaknya sebuah bisnis, sangat tergantung dari cara kita menghadapi konsumen,” ujarnya.

Monday, May 13, 2013

Mukena Kini Makin Trendy, Namun Tetap Syar’i




Menurut pengertian banyak orang, terutama di Indonesia, mukena (rukuh) dikenal sebagai busana perlengkapan shalat untuk perempuan muslim yang berupa kain yang menutup (menyelubungi) seluruh badan secara longgar, kecuali wajah dan telapak tangan.
Istilah mukena sendiri berasal dari bahasa Arab : muqna’ah yang bentuknya lebih mirip kerudung – kain yang menutup kepala, leher hingga dada wanita – hanya lebih panjang.  Padahal sebenarnya tidak ada pakaian khusus yang digunakan untuk shalat.  Pakaian untuk shalat adalah pakaian yang bersih dari najis (noda/kotoran) dan menutup aurat, baik untuk laki-laki maupun perempuan.  Khusus untuk perempuan, tidak hanya menutup aurat, tapi juga longgar (lapang), tidak membentuk tubuh dan hanya menyisakan wajah dan telapak tangan hingga pergelangan yang boleh diperlihatkan, atau lebih dikenal dengan istilah jilbab.
Umumnya di Indonesia, ada 3 jenis mukena yaitu one piece (terusan), abaya (gamis) dan two piece (berupa jilbab panjang dan rok longgar).  Dan seiring perkembangan di bidang industri tekstil, maka mukena mulai ditampilkan dalam berbagai jenis kain dengan warna dan corak lebih beragam mengikuti tren yang dinamis. 
Salah satu pengemasan tren mukena adalah konsep distro, dimana mukena di produksi secara terbatas (limited) sehingga lebih berkesan eksklusif.  Satu motif atau desain hanya diproduksi maksimal 3 pcs, bahkan untuk produk Limited Edition hanya ada 1 pcs! 
Perlengkapan ibadah muslimah dengan label Mukena Distro ini, dibuat dengan konsep Hand Mate, dibuat oleh tangan yang sudah terampil dan terlatih.  Jahitan yang rapi merupakan jaminan dari produk ini.  Pada tepian kain tidak menggunakan teknik obras, namun dijahit cukup rapi sehingga kain tidak akan terurai dan terlepas, dengan kata lain, kualitasnya terjaga.
Mukena Distro dibuat dari bahan katun yang ringan (jatuh) dan tidak panas, dikemas dalam tas cantik yang didesain dan dirancang secara eksklusif, sepadan dan senada dengan mukenanya.  Tampilan mukena menjadi lebih elegan, anggun, berkelas sekaligus penuh gaya.  Desain tasnya dirancang sebagaimana tas pesta, sehingga sekaligus berfungsi untuk mendukung penampilan formal, saat harus menghadiri acara resmi bahkan banyak juga dipakai sebagai kado pernikahan atau sebagai mahar (seserahan) pernikahan.
Mukena Distro juga mengakomodir tren saat ini, berupa mukena ‘couple’ untuk ibu dan putrinya.  Jadi tidak hanya dari kalangan anak muda yang cenderung dinamis dan penuh gaya dalam berbusana muslimah, para ibu dan gadis-gadis cilik pun dapat menggunakan mukena distro yang trendi, modern namun tidak meninggalkan prinsip-prinsip syar’i.
Koleksi Mukena Distro yang selalu hadir dengan desain baru, cantik dan terbatas sudah bisa didapatkan di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Yogyakarta, Solo, Medan, Aceh, Palembang, Riau, Lampung, Palangkaraya, Samarinda, Makassar, Sengkang, Surabaya, Pacitan, Jember, Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Jepara dan Semarang. Untuk melihat jenis-jenis produknya, dapat bergabung di akun Facebook : Mukena Distro,  Twitter : @Mukena_Distro atau website http://www.mukenadistro.com.

(by Okie Noor)