Thursday, April 30, 2015

IRT Modal Nekat Kudu #BeraniLebih Menantang Diri Sendiri

https://www.facebook.com/notes/lightofwomen-id/kompetisi-tulisan-pendek-beranilebih-di-blog/1569187196695384?pnref=story

Menikah!  Bukan cuma persiapan dan prosesinya aja yang ribet, ya.  Memang setelah dinyatakan sah lalu duduk berdampingan di pelaminan segalanya akan menjadi mudah sesudahnya?  Coba dipikirkan lagi.

Dari sederetan tugas sebagai istri, salah satunya adalah menyediakan masakan untuk suami.  Tetapi, masa lalu saya dengan dapur tidak begitu baik.  Terlalu banyak trauma yang tersisa, diantaranya diomelin oleh ibu karena tidak betah 5 menit saja di dalam dapur.  Sampai akhirnya saya tidak pernah dilibatkan sama sekali kalau ibu sedang menyiapkan makanan untuk keluarga maupun untuk pesanan kateringnya.  Ibu terang-terangan memilih kakak saya – yang memang berbakat masak – sebagai asisten dapur.  Saya dikucilkan!


Dan setelah  menikah saya harus menjadi ratu dapur.  Bagaimana bisa?  Beruntung suami saya jenis yang gampangan.  Masakan beli di warung pun tak masalah.  Saya jadi bisa sedikit santai.  Tapi lama-lama bosan juga dan boros pula!


Jadi terlintaslah niat mulia itu dibenak saya.  Saya harus bisa masak.  Saya harus #beranilebih menantang diri sendiri untuk mengalahkan alergi pada dapur.  Saya pikir juga tidak akan terlalu sulit.  Mau masak apa?  Tinggal ketik pada mesin pencari, lalu akan keluar berderet resep yang bisa dipilih.  Tinggal diikuti dengan patuh, niscaya akan berhasil.


Tapi apa iya semudah itu?  Bagaimana dengan jari yang tersengat telinga penggorengan karena lupa menggunakan ‘cempal’?  Atau muka dan tangan yang melepuh kena cipratan minyak panas waktu ampela yang sedang digoreng meletus?  Tidak banyak resep yang menyertakan tips, bahwa ketika menggoreng ampela terlebih dahulu harus digores-gores bagian pinggirnya.  Lagi-lagi saya harus #beranilebih menantang diri untuk belajar dan menguasai hal-hal yang nampaknya remeh itu.


Dan belum lama rumah tangga kami menghadapi ‘ujian’.  Asisten rumah tangga yang sudah membantu selama 1 tahun undur diri.  Padahal sekarang anak kami sudah dua!  Dengan satu balita dan satu bayi, apalagi yang harus dilakukan?  Selain menjalaninya dengan senyum dan tekad bulat untuk #beranilebih menyingsingkan lengan daster.


Penulis dapat dikontak melalui akun twitter @okienoor dan fb : okynoorsari