Friday, May 24, 2013

Ibu-ibu Doyan Nulis? Waaaa….., saya bangettt….!!!



Oktober 2011

Saya lupa pada majalah wanita apa tepatnya yang memperkenalkan saya pada IIDN.  Minat saya pada dunia tulis menulis yang kemudian menghentikan tangan saya untuk membolak-balik halaman majalah mengenai serba-serbi pengantin tersebut.  Mata saya menangkap beberapa kata pada deretan panjang judul suatu artikel : Ibu-ibu Doyan Nulis.  Apa ini?  Saya seorang ibu, dan hobi menulis.  Saya harus tuntas dan baik-baik membaca artikel ini, sebelum mbak salon muslimah ini selesai meng-creambath rambut saya.  Ya, yang saya ingat, saya membaca majalah itu di sebuah salon, salah satu tempat yang paling jarang saya datangi.  Dari situlah awalnya saya merasa berjodoh dengan IIDN.
Logo Unik Komunitas IIDN

 Dari artikel itu juga pertama kalinya saya mengenal sosok Indari Mastuti, founder dari komunitas ibu-ibu doyan nulis ini.  Cerita bahwa beliau keluar dari pekerjaan kantoran, lalu menekuni dunia kepenulisan saja sudah membuat saya exciting.  Karena seketika saya merasa seperti : Nah, ini dia, cita-cita saya banget...!  Apalagi kemudian ibu yang selalu tampil dengan busana muslimah yang modis ini mendirikan komunitas IIDN dan agensi naskah Indscript Creative.  Luar biasa! Maka langkah pertama saya adalah search nama Indari Mastuti di facebook. 
Indari Mastuti, Direktur Indscript Creative, Founder Komunitas IIDN
 

Yes!  Tak lama saya sudah bergabung dengan grup yang luar biasa ini.  Takjub betul ketika masuk saya menjumpai kelas-kelas online dengan topik dan materi yang sangat menarik dan bermanfaat.  Ada kelas CurNyol (Curhat Konyol), penulisan script (naskah film cerita), nulis di Blog, kelas Non Fiksi, bahkan ada kelas Fotografi!  Beruntung sekali menemukan grup yang membuat hari-hari saya semakin sibuk dengan fesbuk.  Tentu saja sibuk yang bermanfaat, bukan sekedar sibuk menulis status atau komen sana komen sini.  Kali ini komen-komennya berupa diskusi yang jarang saya ikuti secara aktif karena bagaimanapun urusan rumah dan anak adalah nomor satu, namun dapat saya baca di lain waktu.  Cara belajar yang sangat fleksibel bukan?

Lalu, ngapain aja saya di dalam grup ini?  Berhubung saya haus tantangan untuk menulis dan menghasilkan buku, maka saya rajin memperhatikan postingan dari markom IIDN, ibu Lygia Nostalina.  Dari ibu super dinamis yang lebih dikenal sebagai Lygia Pecanduhujan inilah biasanya postingan mengenai info audisi penulisan buku berasal.  Sekali pernah kisah mini saya ikut terpilih untuk tayang di bukunya : Hot Chocolate for Broken Heart.  Tapi sempat juga gagal dalam audisi beberapa proyek Storycake.
Lygia Pecanduhujan, Sang Markom Komunitas IIDN


Begitulah memang yang terjadi dalam proses belajar bukan?  Patah semangat sepertinya bukan karakter dari anggota IIDN yang keren ini.  Apalagi ibu Indari Mastuti, teh Lygia Pecanduhujan dan anggota-anggota yang lainpun tak pernah berhenti memberikan semangat untuk terus menulis dan nggak pelit dengan ilmu yang tidak pernah putus mereka bagi.


Mei 2013

Hampir 2 tahun sudah saya bergabung dengan IIDN dan dalam rentang waktu selama itu tidak sedikit yang saya peroleh, terutama ilmu dan kawan-kawan baru.  Terimakasih IIDN, usia 3 tahun layaknya balita yang sedang bertumbuh.  Semoga semakin aktif dan meluas kiprahnya untuk memberdayakan dan mengembangkan eksistensi wanita-wanita Indonesia melalui menulis.


Selamat ulang tahun IIDN…!!!  Selamat juga untuk kita, saya dan teman-teman member IIDN semuanya.  Teruslah  belajar, berbagi dan berkarya bersama IIDN.  Hidup ibu-ibu Indonesia…!!!

(Jogja, 24 Mei 2013)


No comments: