Tuesday, August 16, 2005

Berteduh di langit biruku (1)


Dulu,
Kamu bisa tahu
Kalau aku cinta kamu
Maka kamu berlalu
Karena kamu tak mau
Kamu,
Berkirim kata
Lewat mata
Dari pena
Tapi tidak dalam bicara
Lirikmu,
Menyelinap kalbu
Iramamu,
Adalah nafasku
Lagumu,
Jadi hidupku
Musim berganti yang ada hanya menanti
Berlalu masa, cinta pun menggila
Menutup mata dunia juga hati
Menulikan telinga
Mematikan indera
Mendustakan realita
Kamu masih belum mau
Aku pun tak pernah malu
Malu hanya milik si bersalah
Dan salahkah mencintai langit biruku?
Bukan langit biru, katamu
Kau bulan,
Yang selalu dan selamanya
Berkawan denganku, si bintang
Masih katamu juga
Tanpa ingat,
Ada jutaan bintang yang jadi kawannya
Salah siapa kalau :
Bulan selalu mengitari bumi
Tidak selalu disisi bintang yang sama setiap saat
Selalu tersenyum pada semua bintang
Dan bintang ini menangis
Inginku,
Kau tetap langitku
Karena disitulah aku, si bintang
Selalu terpahat di langit yang sama
Pernah kau marah
Bulan yang tak lagi mau berkawan dengan bintang
Mendunglah langitku, gelap
Bintangpun takut tersenyum
Ditelingaku, langit terdengar berkata
“Carilah langit yang lain”
Bintang ini berlalu, kau tahu….
Menguji rasa ketika sepotong langit merengkuhnya
Merasakan hangat dan manis yang berbeda

No comments: